About Me

My Photo
Fitri Nusya
a sanguine girl. an art, cat, and culinary enthusiast.
View my complete profile

Followers

PITRINUSYA2011. Powered by Blogger.
Friday, May 13, 2011

postheadericon Ngisengin photoshop #1

everyday is ur day mum.. love u :*
masa-masa perjuangan! Rohis SMAN 5 nurul Qalbi

kpmd pin project :)

my beloved cave ^^

Wednesday, May 11, 2011

postheadericon Saya seorang Pelaku Santai

Tipe Pelaku Santai adalah orang-orang yang ramah dan bahagia. Mereka menikmati kebersamaan dengan orang lain. Cerdas, pandai bicara, jenaka dan penuh pesona, mereka suka menjadi pusat perhatian. Mereka tidak suka sendiri. Semangat hidup mereka membuat orang lain merasa nyaman ditemani mereka dan membuat mereka cepat mengenal orang lain. Tipe Pelaku Santai menikmati saat-saat terbaik dari tiap kesempatan – banyak orang tipe ini berbakat membuat seluruh hidup mereka bagaikan suatu pesta besar. Kebosanan tidak akan terjadi jika ada mereka karena mereka sangat pandai menghanyutkan orang lain dengan antusiasme, suasana hati riang, dan optimisme mereka.

Pemikiran abstrak dan filosofis mendalam mengenai arti kehidupan tidak terlalu menarik minat tipe Pelaku Santai. Mereka pragmatis, realistis, dan benar-benar hidup dalam kekinian. Dalam bekerja mereka juga lebih suka jika semuanya sudah siap sehingga mereka bisa menjalankan tekad mereka dengan sebaik-baiknya. Tidak masalah bagi mereka menangani beberapa tugas sekaligus dan mereka justru gemilang di saat genting! Kegiatan dari beragam bidang dengan banyak kontak sosial sangat tepat bagi mereka. Orang juga jarang menemukan mereka berdiam diri saat waktu senggang; karena sifat mereka yang terbuka dan penuh rasa ingin tahu, kebanyakan dari mereka memiliki banyak hobi dan minat. Mereka tidak takut akan hal-hal yang belum mereka ketahui: karena mereka luwes dan kreatif, dengan cepat mereka menyesuaikan diri dengan situasi-situasi baru dan memanfaatkannya dengan baik. Kadang-kadang mereka terlibat konflik dengan peraturan atau hirarki yang ketat, yang langsung membuat mereka merasa terpasung hingga berontak terhadapnya.

Sebagai teman, tipe Pelaku Santai adalah orang-orang murah hati dan gemar menolong yang sangat mementingkan hubungan harmonis dan suasana yang mendukung. Sikap mudah bergaul mereka membuat mereka memiliki lingkaran besar pertemanan dan mereka suka jika rumah mereka dipenuhi beragam tipe tamu. Dengan senang hati mereka melarutkan diri pada suasana hati dan minat mereka yang spontan ke dalam satu atau dua hal penting saja. Ini membuat mereka kelihatan agak tidak bisa ditebak bagi mereka yang memiliki sifat lebih pendiam. Saat sungguh-sungguh penting, Anda bisa mengandalkan mereka seratus persen. Sebagai pasangan, mereka kreatif, bergerak cepat, dan imajinatif – asalkan pasangan mereka tahu bagaimana membuat mereka terpesona. Mereka nyaris tidak bisa tahan dengan kebosanan atau rutinitas dalam suatu hubungan. Mereka sama sekali tidak menyukai konflik; jika sebuah hubungan jadi membutuhkan terlalu banyak ketahanan atau upaya, mereka cenderung menarik diri dari hubungan tersebut dan mulai mencari pasangan baru. Namun demikian, jika Anda berhasil terus menyalakan rasa ingin tahu mereka dalam jangka panjang dan memberi mereka kejutan dari waktu ke waktu, Anda akan mendapatkan pasangan yang setia dan penuh cinta.
Tuesday, May 10, 2011

postheadericon Syukurin!

"elu oon sih pit, pantesan masuk *** (kampus saya.)..!" ujar salah seorang mahasiswa perguruan tinggi negeri yang berkampus di depok, tetangga kampusku.
panas?? oh, tidak. aku benci bukan main. aku memang suka gak nyambung dan pelupa. tapi bukan karena itu aku disini.

(dumelanku waktu itu, "emang elu masuk ** karna apa?? kesian deh lu,." Astaghfirullah..)

sayang sekali, anda salah. saya disini karena Allah menghendakinya. ini ikhtiar terbaik, sungguh.aku hanya mampu memompanya ke titik ini, sambil mengabaikan inginnya aku mengikuti simak ui dan kawan-kawan. mengabaikan protes potensi yang menjerit tak setuju jika aku 'berhenti' disini, begitu saja.
(kalau bukan tanpa kenekatan, yang akan terjadi detik ini tak terbayangkan.. *bergidik)

kenyataannya begini. yah, betapa Allah mahaadil. diletakkanNya aku disini, dihamparkanNya aku pada kisah ini. menjadi pionNya diatas sepetak papan kehidupan. masing-masing punya cara sendiri untuk berjalan, punya peran sendiri untuk mencapai tujuan. kemenangan.

menghadapi kenyataan.
tanpa maksud berandai-andai, aku membayangkan apa jadinya aku setahun lagi. dua tahun lagi. lulus, lalu tahun berikutnya. dan seterusnya..
visi? ahh, ya. visi temporer.
tingkat satu, kata seorang kakak; masih-bebas-menentukan-dimana-kita-bermain, membangun-basis-kepercayaan, belajar-melihat-mendengar-dan-bermain-dengan-cantik.
apa langkahku hari ini, akan membias pada pada bentangan masa depan..
dimana pun berada, itulah medanku. itulah uhudku.

memntomori
fithrinusya@yahoo.com
"elu oon sih pit, pantesan masuk *** (kampus saya.)..!" ujar salah seorang mahasiswa perguruan tinggi negeri yang berkampus di depok, tetangga kampusku.
panas?? oh, tidak. aku benci bukan main. aku memang suka gak nyambung dan pelupa. tapi bukan karena itu aku disini.

(dumelanku waktu itu, "emang elu masuk ** karna apa?? kesian deh lu,." Astaghfirullah..)

sayang sekali, anda salah. saya disini karena Allah menghendakinya. ini ikhtiar terbaik, sungguh.aku hanya mampu memompanya ke titik ini, sambil mengabaikan inginnya aku mengikuti simak ui dan kawan-kawan. mengabaikan protes potensi yang menjerit tak setuju jika aku 'berhenti' disini, begitu saja.
(kalau bukan tanpa kenekatan, yang akan terjadi detik ini tak terbayangkan.. *bergidik)

kenyataannya begini. yah, betapa Allah mahaadil. diletakkanNya aku disini, dihamparkanNya aku pada kisah ini. menjadi pionNya diatas sepetak papan kehidupan. masing-masing punya cara sendiri untuk berjalan, punya peran sendiri untuk mencapai tujuan. kemenangan.

menghadapi kenyataan.
tanpa maksud berandai-andai, aku membayangkan apa jadinya aku setahun lagi. dua tahun lagi. lulus, lalu tahun berikutnya. dan seterusnya..
visi? ahh, ya. visi temporer.
tingkat satu, kata seorang kakak; masih-bebas-menentukan-dimana-kita-bermain, membangun-basis-kepercayaan, belajar-melihat-mendengar-dan-bermain-dengan-cantik.
apa langkahku hari ini, akan membias pada pada bentangan masa depan..
dimana pun berada, itulah medanku. itulah uhudku.

memntomori
fithrinusya@yahoo.com

postheadericon Aku Cantik!

Aku Cantik!

Kulihat wajahku di cermin. Mataku yang bulat dan jernih, hidungku yang ramping walaupun gak mancung. Bibir yang terukir sempurna, merah merona. Pipi yang imut, alis yang melengkung indah. Rambut hitam tergerai manja, wangi pula. Biarpun polos tanpa make up begini, tetap saja aku terlihat cantik!

Hem, bukan kepedean atau narsis lho. Tapi, aku memang cantik. Kalo aku ganteng, wah bahaya.. bisa bisa dianggap bukan perempuan normal, hehehe. Banyak teman-teman juga setuju demikian. Alhamdulillah, syukurku dalam hati yang berbunga.

Kuamati lagi pantulan diriku di cermin. Hmm, jadi seyum-senyum sendiri..

"Ih h, ngapain lo senyum senyum sendiri? kesambet ya??"

Aku menoleh. Ternyata suara itu milik sahabatku yang iseng, Pipit.

"Yee, gak bisa liat orang seneng apah.." Balasku manyun.
"Ngaca melulu, takut cantiknya ilang yaa? hihi.." Ujarnya geli sambil ikutan ngaca disebelahku.

Benar juga. Lambat laun, usia akan mengambil alih wajahku. Rambut rontok, beruban, kulit keriput... Wah, aku jadi gak cantik lagi dong!

"Dih, bengong lagi.. " Ujarnya sambil menyikutku. Kulempar senyum manyunku kepadanya. Kuperhatikan, sebenarnya pipit juga cantik, hanya saja ia menutupinya dengan kain lebar sedada yang dipakainya.

"Pit, kamu sebenernya cantik juga ya.." Ucapku iseng.
"Iya doong, hehe.. " Balasnya tersipu.
"Tapi, sayang banget kamu pake jilbab, rambut panjang kamu jadi ketutupan. Muka kamu juga jadi agak tersembunyi." Lanjutku- acuh.
"Yee, justru itu, aku mau jaga kecantikan aku .." Katanya santai.
"Maksud kamu? malah sayang dong ditutupin.." Balasku.
"Aku mau jaga supaya cantiknya aku ini hanya bisa dinikmatin sama orang-orang terpilih.. gak sembarangan.." Ujarnya mulai serius.

Aku jadi penasaran.

"Ih, aku makin gak ngerti deh.. Jadi, kamu pake jilbab sebenernya buat apa?" Kataku sambil duduk di kursi. Pipit ikut duduk disebelahku.
"Aku pake jilbab, karena ALLAH nyuruh begitu. Liat deh di surat Al Ahzab ayat 59.. 'Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Aku garuk garuk kepala.. Mulai deh si Pipit dakwah..
"Hmm iya, iya, terus? maksudnya?"
"Yaa, liat sendiri kan? kalau ALLAH yang nyuruh, berarti udah harga mati buat para perempuan supaya pake jilbab, alias nutup aurat.. " Ujarnya santai.
"Terus? Gitu doang? pake jilbab supaya mudah dikenal dan gak diganggu, maksudnya gimana?" Ujarku.
"Iya, mudah dikenal, maksudnya jilbab sebagai identitas kita wanita muslim. Hayo, kamu ngaku muslim kan? Terus, supaya gak diganggu, karena Insya Allah, Allah bakal jagain kita selama kita menjaga syariat-Nya.." Terangnya panjang lebar.
"Hmm.." Aku berusaha mencerna kata-katanya.
"Gini deh, kalo kamu beli kue, pilih yang dijajakan terbuka apa yang dibungkus pelastik?" Tanyanya tiba-tiba.
"Ih, gak nyambung amat. Kita lagi ngomongin jilbab kan.." Protesku.
"Udah, jawab dulu.."
"Aku beli yang dibungkus lah. Kalo beli yang udah terbuka kan belum tentu bersih. Udah dipegang-pegang sama orang, dilalerin, kena debu.." Jawabku sekenanya.
"Nah, sama kayak perempuan, kita ini kan mahal. Lebih terjaga kualitasnya kalo 'dibungkus' alias pake jilbab kan? Kalo nggak, banyak yang udah nikmatin kecantikkan kita sembarangan, bahkan bisa nimbulin maksiat, seperti nafsu dan sebagainya.." Ujarnya sambil nyengir.

Hmm, bener juga ya..
"Tapi, aku belum siap pake jilbab.. aku kan masih petakilan begini.." Kataku.
"Segalanya butuh proses.. Gak ada hujan tiba-tiba ngejebyur dari langit gitu aja, ada proses hidrologinya. Ketika kita berjilbab, otomatis kita bakal memperbaiki diri, karena jilbab jadi pengingat kita kalo mau yang aneh-aneh. Malu sama jilbab, gitu.. eh yang penting, malu sama ALLAH. Kalo kita terus terusan gak siap pake jilbab, artinya kita gak siap memperbaiki diri, kita gak siap masuk syurga, kita masih siap buat maksiat teruus.. tapi tetep, semua itu butuh proses." Ujarnya kalem.

"Iya sih.." Kataku sambil manggut-manggut. Gile, si Pipit pinter juga.. haha.

"Terus, berjilbab itu kan gak semata-mata pake kerudung doang. Pakaiannya juga mesti diperhatiin. Gak boleh ngetat, transparan, ngatung apalagi. Harus nutup semua aurat, komplit!" Tambahnya.
"Ih, pake jilbab ribet banget, gak bisa modis.. " Rutukku pelan.
"Euy, hikmahnya tuh supaya gak banyak pitnah.. Kamu pikir, kejadian perkosaan dan pelecehan seksual itu gara-gara kesalahan cowok cowok mata keranjang? Gak ada kucing yang nolak ikan, say.. Gak ada laki-laki yang nolak badan seksi dengan baju kurang bahan berseliweran.." Katanya dengan berapi-api.

Kata-kata pipit berkejaran di benakku. Aku kembali menoleh ke cermin. Tapi, wajah cantikku..
"Kamu, aku yakin bakal lebiiiih cantik luar dalem kalo pake jilbab. Percaya deh sama aku. Gak hanya laki-laki yang baik, ALLAH pun bakal makin perhatian sama kamu.." Ujar Pipit sambil tersenyum manis.

Bagaimana menurutmu? Menurut Nuranimu?

mementomori
fithrinusya@yahoo.com