About Me

My Photo
Fitri Nusya
a sanguine girl. an art, cat, and culinary enthusiast.
View my complete profile

Followers

PITRINUSYA2011. Powered by Blogger.
Saturday, June 25, 2011

postheadericon Nulis pakai tangan, apa pakai otak?

Seandainya otakku punya selang panjang yang di ujungnya ada mata pena, mungkin tak henti-hentinya tulisanku lahir. Setiap sebentuk ide terkonsep, setiap pikiran yang terajut, mungkin akan langsung mengalir di selang tersebut menuju pena, dan tak lama, lahirlah sebuah tulisan.

Untungnya hal itu nggak terjadi.. bayangkan jika aku menulis hanya dengan menggunakan otak. Buahnya adalah segala rasionalisme dan intelektual yang nggak dinaungi norma. Memang ramai dan mudah untuk dicerna akal, mudah meresap dan kelihatannya mungkin keren seperti orang pintar. Tapi.. gersang. Panas, tidak menyejukkan.


Menulis dengan hati.. ini beda lagi. Terasa lebih ramah, lebih manusiawi. Karena ilmuwan diluar sana pun sungguh pintar dalam membuat otak. Sungguh gampang dibuat, hanya terdiri dari sirkuit rumit yang disolder, lalu diprogram sedemikian rupa. Namuan belum pernah aku mendengar ada seseorang yang bisa membuat hati. Karena, ya, hati begitu kaya.. begitu dinamis, begitu spesial. Mungkin seribu kali lebih rumit, namun bisa juga sebenarnya sederhana.

Apakah nggak bodoh, menulis pakai hati, tanpa menggunakan otak? Mungkin kesannya menulis dengan hati hanya meneropong dari jendela subjektif, mengabaikan sisi-sisi intelektual dan nilai-nilai rasional. Benarkah?

(Hehe, jadi serius.. ^^)

Kata Ibnul Qayyim (Allahuyarham):
"Hati adalah raja. Dan seluruh tubuh adalah pasukannya. Jika rajanya baik, maka baik pula pasukannya."
Jika kita menulis dengan otak, maka masih belum menyertakan hati.  Kita baru menggandeng si prajurit..
Jika kita menulis dengan hati (dengan catatan, hati yang baik dan sehat :)), insya Allah kita juga menyertakan otak.

Karena itulah tulisan tulisan para ulama yang wajahnya seteduh syurga begitu nyaman dibaca. Begitu lezat, bergizi, mengenyangkan. Memunahkan dahaga jiwa dan otak seketika. Alirannya halus dan pasti, seperti air yang menelusup ke setiap celah..

Yuk menyehatkan hati, supaya bisa menulis dengan hati :)

0 comments: