About Me

My Photo
Fitri Nusya
a sanguine girl. an art, cat, and culinary enthusiast.
View my complete profile

Followers

PITRINUSYA2011. Powered by Blogger.
Sunday, July 31, 2011

postheadericon Bismillah, 27!

semangat 27!
Saturday, July 30, 2011

postheadericon Alone..


Sendirian itu nggak baik.. kalau lama-lama.
Sebagai manusia yang dinyatakan memiliki kepribadian sanguinis hingga lebih dari 60 persen, gw lebih menyukai berada diantara teman-teman.
Tapi karena 20 persen sifat melankolis menjadi oposisi melankolis dalam diri gw, ada masanya jika hormon-hormon tertentu mempengaruhi, maka i’m tottaly being melancholic dan menyepi sampai berhari-hari. Males isi pulsa, males keluar, males liat muka orang.
Emang nyaman sih sesekali punya waktu untuk diri sendiri.. dengerin pikiran berkata-kata, mengatur napas..hh. Merenungkan suatu kejadian, mengambil hikmah trus nyaba-nyabarin diri. Menjaga agar pikiran gak lari-lari ke ranah negatip.. Membangun ulang konsep diri, menata semangat yang rontok.. banyak deh..
Tapi kelamaan sendirian juga gak baik —in my opinion, tapi sifatnya menurut gw juga global— Sendirian itu menenggelamkan. dan tenggelam itu bahaya.. haha. Sendirian itu bisa memicu berbagai macam ide lahir dari imajinasi yang terlalu sedeng. Beh, seringkali timbul hasrat yang aneh-aneh, juga pemikiran yang cenderung destruktif (ini kalo lagi terlalu down atau sedih). 
Sendirian itu butuh asupan iman yang kuat.. apa hubungannya dah? iya, iman itu kan percaya.. ketika kita sendiri, kalo imannya gak kuat, kita mungkin ‘lupa’ kalo sebenernya kita percaya bahwa Allah swt terus monitorin kita. Penebalan iman akan terus bikin kita siaga, sehingga walaupun sendirian, kita masih inget kalo kita percaya Allah liat kita. Everywhere, everytime.
But we never be alone. Gak akan pernah bener-bener sendirian.. Langit itu tembus pandang biarpun berlapis tujuh :)
ALLAH alwasy watc u!
*dalam rangka meramaikan kesendirian
Tuesday, July 26, 2011

postheadericon Beberes!


in the name of Allah the Merciful, the Mercigiving..
katanya, orang nyentrik itu jarang beberes!(kata siapa, coba?)
haha, nyentrik apa males ya? hmm, jujur aja saya termasuk orang yang jarang beres-beres dulunya (FYI, dulunya lho.) apakah saya nyentrik? well well well..
istilah kerennya rih reroom.. harfiahnya kan meng-kamarkan-kembali. Berarti kembali menghadirkan kondisi yang layak disebut ruangan darip yang tadinya mirip lokasi ledakan bom buku. Atau tkp helikopter terjun? whatever..
yang sulit dari beberes bagi saya adalah; susah mulai dan susah berhenti. awalnya, males nih kalo beberes.. saya sempet bingung, siapa yang bikin keadaan sekacau helikopter jatuh begini? hem.. dan ketika keadaan helikopter-jatuh ini sudah terlalu mengenaskan, baru deh turun tangan.
Dan.. saya menemukan diri saya begitu menikmati beberes setelah sekian waktu. Lah? yang tadinya males plus misuh-misuh, jadinya malah keasyikan. Soalnya, ketika beres-beres, saya akan banyak menemukan barang-barang yang lucu yang udah lama saya cari. atau nemu buku dan catatan-catatan doeloe doeloe. Akan banyak kejutan yang muncul ketika beberes, dan akan butuh waktu lama sekali sampai semuanya selesai.
Saya suka banget pas beberes, nemu foto-foto lama. Terus pernah waktu itu nemu diary. What the.. yaampun diary! Bisa guling-guling pas dibaca ulang.. hehe. Seringnya nemu sampah sih.. hehe. Tapi saya punya laci khusus untuk menyimpan barang yang notabene sebenernya adalah sampah, tapi memiliki nilai kenangan disitu. Hmm, laci ini sudah semakin penuh.. isinya ada gantungan kunci bentuk love yang udah copot, sebotol kecil minyak wangi yang udah kosong, sebuah album foto yang cuma memiliki 3 lembar foto, beberapa bon, jangka pink, gantungan hape bergambar monyet, pin dokter cilik yang udah gak ada penitinya, foto kopi (secangkir kopi yang difoto), beberapa pin, sebuah bola bekel, kartu nama seorang komisaris polisi, lampu sepeda, antena patah, foto guru biologi smp, manik manik mata, kartu pelajar waktu smp, tiupan pianika, kacamata bergagang satu, beberapa surat kenangan, dan barang-barang lain yang bakalan bikin saya nangis kalo dibuang.. hehe.
bagi saya, memiliki dan menyimpan barang-barang ini seperti tiket untuk saya menjelajahi masa masa lalu yang sayang dilupakan.. sebuah bukti bahwa dulu saya pernah melakukan kebodohan-kebodohan,pernah  melalui kejadian-kejadian aneh dan luar biasa, pernah bertemu dengan orang orang dengan berbagai tingkat menyebalkan. 
haha. semangat beberes :)
Sunday, July 10, 2011
Sebaaaal >.<
Jangan sampai saya bergabung dengan GAM nih. Ups, bukan Gerakan Aceh Merdeka yang suka bawa-bawa senjata itu, tapi GAM alias Gerakan Anti MLM.
 Jangan deh, soalnya ibu saya adalah salah satu penggiat MLM, tapi MLM syari'ah, dengan konsep yang sama sekali berbeda daripada MLM konvensional. MLM ini.. ah, sudahlah, nanti aja kita ngomongin MLMs-nya.

Kemarin seoran kawan, sebut saja Sisi, mengajak saya menghadiri suatu acara di sebuah resto besar, di Margonda. Karena waktu itu memang sedang ada waktu luang, saya ngikut deh. Padahal sih nggak dikasih tahu dari awal, itu acara apa. Tapi karena didorong faktor-faktor seperti bosen dirumah, dan yang ngajak adalah kawan gaek (dari es empe sampe kuliah), ya sudah, berangkatlah.

Ternyata ada seorang lagi yang mendapat ajakan serupa dari Sisi. Teman satu jurusan saya, kita sebut dia Ayi. Kami memadu janji untuk bertemu (asiiik) di sebuah tempat sekitar pukul setengah dua GMT +7.00. Setelah semua kumpul,  Sisi memandu kami menuju resto tempat diadakannya acara.

Saya dan Ayi masih bertanya-tanya, sebenarnya ada acara apa. Kenapa rasanya rahasia banget. Jangan jangan oh jangan begadang nih. Apasih. Dan semakin lama resto itu makin ramai, mungkin sekitar 200 orang lebih memadati resto tersebut. Kami belum memasuki tempat acara, masih berleleran nunggu diluar. Tiba-tiba ada seorang cowok yang menyapa saya. Kejadiannya mungkin kayak di sinetron. Nggak deeeng..

"Hai, Pit."
"Eh.. lho, kok lu bisa disini?" Saya kaget. Kirain oh kirain, siapa yang nyapa. Ternyata seorang teman sma dan kuliah, anak jurusan tetangga. Mari kita sebut dia Ryan.
"Hehehe.. gak nyangka Pitri mau dateng.. siapa yang ngajak?"
"Si Sisi. Emang ini acara apaan sih? Gue juga nggak dikasih tau.."

Lalu kami terlibat orolan basa basi, daripada bengong nggak jelas kayak si Ayi. Ayi ini memang orang yang gampang bosan. Hehe, piss ya, Yi. Ryan akhirnya ngobrol sama Sisi dengan seru. Karena ngomongnya didepan saaya, mau nggak mau ya kedengeran.

"was..wess.woss.. downline lu berapa?"
"woss.. anak elektro belum ada yang di prospek.."
Was.. wes.. upline..woss"
"bonus gue..wos woss.."

TING! (lampu nyala)
Oalah. setelah mencerna penggalan-penggalan barang bukti serta mengolah TKP, paham dah saya. Ternyata ini acara presentasi bisnis MLM gitu deh. Pas saya bisikin si Ayi, dia malah melengos.

"Males geeela gue.."
"He eh," sahut saya.
"mana laper.."
"He eh,"
Dan kami sama-sama bertampang bete. Tapi segera ganti tampang (??), karena nggak boleh bertampang masam sama sodari sendiri, paham ente?

Setelah satu jam setengah(!!!), akhirnya pintu dibuka dan kami boleh masuk. Sisi menuntut agar saya dan Ayi duduk didepan. Gulp. Gak masalah sih, saya suka suka aja duduk didepan. Tapi, kan keluarnya jadi susah.

Dan.. di dalam pun, masih nunggu lagi. Ternyata pesertanya bauanyak, jadi kita nungguin panitia ngatur peserta dan ngakalin gimana caranya peserta kebagian duduk semua. kira-kira dua puluh menit terbuang kemudian. Tampang Ayi makin asem aja diliat. Boleh nih ngerujak. haha.

Singkatnya, acara dibuka oleh duo Mc yang (katanya) heboh dan dahsyat. Screen di depan mulai menampilkan, "SELAMAT DATANG DI PRESENTASI BISNIS PT (tiiiit) INDONESIA."
Setelah heboh heboh tepuk tangan dan neriakin jargon, mulailah presentasi itu.

Ini bukan pertama kali saya diprospek untuk ikutan MLM. Jadi kurang lebih taulah.  Memang, MLM kali ini berbeda sama MLM-MLM yang lainnya. Kalau MLM lainnya menekankan pada penjualan dan tutup point, MLM yang ini lebih fokus ada pengembangan jaringan. Sistemnya juga bukan bonus per bulan, melainkan per hari.

Karena tadi kami datang jam 2 kurang dan acara baru dimulai jam 3 lewat, hari sudah semakin sore sementara acara masih belum masuk ke inti. Dengan menyabar-nyabarkan hati, saya  tetap mengikuti. Tapi seertinya raga aja yang masih utuh ditempat, sementara pikiran udah mulai ngelindur kemana-mana.

Ngelirik si Ayi, suram bener tampangnya. Akhirnya, saya nengok ke belakang. Masya Allah.. itu lautan orang semua. Sampai luber ke gang diantara jejeran kursi. Sampai ke atas juga.. bahkan sampai duduk di jendela. Dahsyat bener, dah.

"(gulp) Ayi, liat kebelakang deh.."
"Bujug daah.. rame banget. Gimana kita bisa keluar nih?"
Saya mengedikkan bahu. Kelihatannya memang tak ada spasi untuk lewat.

Karena benar-benar bosan tingkat dewa, saya memutuskan online via hape. Dan, barulah saya lihat jam.
Doeng. Jam lima lewat !
"Ayi, ente lagi sholat nggak?"
"Kaga mpit. Emang ente sholat?"
"Sholat! liat dah jam berapa sekarang.."

Tulilit, si Sisi sms.
-kalian mau pada sholat ashar nggak?-

Yaampun.. kenapa juga ditanya. Sholat kan bukan kemauan, tapi kewajiban!
Segera saya balas sms Sisi dengan nada mendesak.
-Iyalah! udah jam berapa ini? Sholat dimana nih?"-

"Aduh gimana dong Yi.."
"Sabar-sabar mpit.."

Nggak lama, Sisi balas.
-Keluar aja..-

Ngek. Saya nengok lagi ke belakang, ke kerumunan manusia ini. Lewat mana keluarnya coba?
"Ayi, gimana nihh.."
"Udah mpit, ayo kita keluar.."
"lewat mana coba keluarnya? masa kita nginjek-nginjek orang?"
Ayi tampak bingung juga. Setelah kami mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan, didesak waktu juga, akhirnya kami memutuskan nekat menerobos orang-orang itu!

Ugh, mana duduk paling depan. Jadi pusat perhatian ratusan orang-orang pas kita berdiri dan bermisi-misi. Dan ternyata benar, lumayan sulit keluar dari situ. Setelah berhasil keluar, barulah kami bernapas setengah lega dan mulai misuh-misuh.

Akhirnya, dianta Ayi yang mengendarai motor, saya sholat di masjid UI dengan perasaan campur aduk. Untung masih sempat.. Astaghfirullah..

Saya nggak habis pikir.. bagaimana ratusan orang tersebut bisa sholat ashar? Nggak terlihat mobilisasi sedikitpun.. dan para leader juga pembicara presentasi MLM tersebut juga selalu di depan saya..
Terlebih lagi, saya yakin mayoritas yang hadir disana penganut islam. Apakah demi sebuah presentasi tentang berjuta juta uang mengalir ke rekening anda, atau mobil keren yang bakal jadi milik anda, dapat mengesampingkan hak dan kewajiban mutlak kita? Sebagai Muslim?
Saya jadi berpikir, apakah harta sudah sedemikian menyilaukan mata para leader sehingga melupakan ibadah sholat. Astaghfirullah.. tuh kan! saya jadi subjektif!

Tapi, jujur, hal inilah yang membuat saya kecewa dan sakit hati. Demi dunia, gitu loh. Kenapa nggak sekedar diberitahukan, misalnya, dalam jeda presentasi tersebut, bahwa waktu ashar sudah tiba, dan mau habis? Berbusa-busa mereka memerkenalkan bisnis mereka, kisah sukses orang-orang yang jadi kaya raya setelah ikut bisnis tersebut, mungkin melupakan bahwa hakikat hidup kita manusia adalah beribadah kepada-Nya. Mungkin ini masalah prioritas. Maka, saya merasa beruntung hari itu pulang lebih awal.

Kenapa saya nggak menyadari juga kalau waktu sholat sudah mau lewat? Begitu hingar bingarnya acara tersebut, begitu ramainya acara, membuat saya mengalami disoriantasi waktu. Memang, hal ini juga salah saya, karena kebodohan kan keterbatasan saya, seorang fitri yang pelupa dan ceroboh.

Hingga kini, kurang lebih 3 orang berbeda yang mengajak saya ikutan bisnis yang sama. Mungkin jika saya tipe orang materialistik, saya udah ikutan dari kapan tau. Tapi, orientasi saya dalam berbisnis bukan materinya. Urgensinya, manfaatnya.. sst, bukan disini tempanya. hehe, nanti ya, cari lapak yang lain ^^

weel, itu ceritaku. apa ceritamu?
#no offense ya.. bukan mau ngejelekin..

postheadericon Bisnis sih bisnis.. Tapi..

Sebaaaal >.<
Jangan sampai saya bergabung dengan GAM nih. Ups, bukan Gerakan Aceh Merdeka yang suka bawa-bawa senjata itu, tapi GAM alias Gerakan Anti MLM.
 Jangan deh, soalnya ibu saya adalah salah satu penggiat MLM, tapi MLM syari'ah, dengan konsep yang sama sekali berbeda daripada MLM konvensional. MLM ini.. ah, sudahlah, nanti aja kita ngomongin MLMs-nya.

Kemarin seoran kawan, sebut saja Sisi, mengajak saya menghadiri suatu acara di sebuah resto besar, di Margonda. Karena waktu itu memang sedang ada waktu luang, saya ngikut deh. Padahal sih nggak dikasih tahu dari awal, itu acara apa. Tapi karena didorong faktor-faktor seperti bosen dirumah, dan yang ngajak adalah kawan gaek (dari es empe sampe kuliah), ya sudah, berangkatlah.


Ternyata ada seorang lagi yang mendapat ajakan serupa dari Sisi. Teman satu jurusan saya, kita sebut dia Ayi. Kami memadu janji untuk bertemu (asiiik) di sebuah tempat sekitar pukul setengah dua GMT +7.00. Setelah semua kumpul,  Sisi memandu kami menuju resto tempat diadakannya acara.

Saya dan Ayi masih bertanya-tanya, sebenarnya ada acara apa. Kenapa rasanya rahasia banget. Jangan jangan oh jangan begadang nih. Apasih. Dan semakin lama resto itu makin ramai, mungkin sekitar 200 orang lebih memadati resto tersebut. Kami belum memasuki tempat acara, masih berleleran nunggu diluar. Tiba-tiba ada seorang cowok yang menyapa saya. Kejadiannya mungkin kayak di sinetron. Nggak deeeng..

"Hai, Pit."
"Eh.. lho, kok lu bisa disini?" Saya kaget. Kirain oh kirain, siapa yang nyapa. Ternyata seorang teman sma dan kuliah, anak jurusan tetangga. Mari kita sebut dia Ryan.
"Hehehe.. gak nyangka Pitri mau dateng.. siapa yang ngajak?"
"Si Sisi. Emang ini acara apaan sih? Gue juga nggak dikasih tau.."

Lalu kami terlibat orolan basa basi, daripada bengong nggak jelas kayak si Ayi. Ayi ini memang orang yang gampang bosan. Hehe, piss ya, Yi. Ryan akhirnya ngobrol sama Sisi dengan seru. Karena ngomongnya didepan saaya, mau nggak mau ya kedengeran.

"was..wess.woss.. downline lu berapa?"
"woss.. anak elektro belum ada yang di prospek.."
Was.. wes.. upline..woss"
"bonus gue..wos woss.."

TING! (lampu nyala)
Oalah. setelah mencerna penggalan-penggalan barang bukti serta mengolah TKP, paham dah saya. Ternyata ini acara presentasi bisnis MLM gitu deh. Pas saya bisikin si Ayi, dia malah melengos.

"Males geeela gue.."
"He eh," sahut saya.
"mana laper.."
"He eh,"
Dan kami sama-sama bertampang bete. Tapi segera ganti tampang (??), karena nggak boleh bertampang masam sama sodari sendiri, paham ente?

Setelah satu jam setengah(!!!), akhirnya pintu dibuka dan kami boleh masuk. Sisi menuntut agar saya dan Ayi duduk didepan. Gulp. Gak masalah sih, saya suka suka aja duduk didepan. Tapi, kan keluarnya jadi susah.

Dan.. di dalam pun, masih nunggu lagi. Ternyata pesertanya bauanyak, jadi kita nungguin panitia ngatur peserta dan ngakalin gimana caranya peserta kebagian duduk semua. kira-kira dua puluh menit terbuang kemudian. Tampang Ayi makin asem aja diliat. Boleh nih ngerujak. haha.

Singkatnya, acara dibuka oleh duo Mc yang (katanya) heboh dan dahsyat. Screen di depan mulai menampilkan, "SELAMAT DATANG DI PRESENTASI BISNIS PT (tiiiit) INDONESIA."
Setelah heboh heboh tepuk tangan dan neriakin jargon, mulailah presentasi itu.

Ini bukan pertama kali saya diprospek untuk ikutan MLM. Jadi kurang lebih taulah.  Memang, MLM kali ini berbeda sama MLM-MLM yang lainnya. Kalau MLM lainnya menekankan pada penjualan dan tutup point, MLM yang ini lebih fokus ada pengembangan jaringan. Sistemnya juga bukan bonus per bulan, melainkan per hari.

Karena tadi kami datang jam 2 kurang dan acara baru dimulai jam 3 lewat, hari sudah semakin sore sementara acara masih belum masuk ke inti. Dengan menyabar-nyabarkan hati, saya  tetap mengikuti. Tapi seertinya raga aja yang masih utuh ditempat, sementara pikiran udah mulai ngelindur kemana-mana.

Ngelirik si Ayi, suram bener tampangnya. Akhirnya, saya nengok ke belakang. Masya Allah.. itu lautan orang semua. Sampai luber ke gang diantara jejeran kursi. Sampai ke atas juga.. bahkan sampai duduk di jendela. Dahsyat bener, dah.

"(gulp) Ayi, liat kebelakang deh.."
"Bujug daah.. rame banget. Gimana kita bisa keluar nih?"
Saya mengedikkan bahu. Kelihatannya memang tak ada spasi untuk lewat.

Karena benar-benar bosan tingkat dewa, saya memutuskan online via hape. Dan, barulah saya lihat jam.
Doeng. Jam lima lewat !
"Ayi, ente lagi sholat nggak?"
"Kaga mpit. Emang ente sholat?"
"Sholat! liat dah jam berapa sekarang.."

Tulilit, si Sisi sms.
-kalian mau pada sholat ashar nggak?-

Yaampun.. kenapa juga ditanya. Sholat kan bukan kemauan, tapi kewajiban!
Segera saya balas sms Sisi dengan nada mendesak.
-Iyalah! udah jam berapa ini? Sholat dimana nih?"-

"Aduh gimana dong Yi.."
"Sabar-sabar mpit.."

Nggak lama, Sisi balas.
-Keluar aja..-

Ngek. Saya nengok lagi ke belakang, ke kerumunan manusia ini. Lewat mana keluarnya coba?
"Ayi, gimana nihh.."
"Udah mpit, ayo kita keluar.."
"lewat mana coba keluarnya? masa kita nginjek-nginjek orang?"
Ayi tampak bingung juga. Setelah kami mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan, didesak waktu juga, akhirnya kami memutuskan nekat menerobos orang-orang itu!

Ugh, mana duduk paling depan. Jadi pusat perhatian ratusan orang-orang pas kita berdiri dan bermisi-misi. Dan ternyata benar, lumayan sulit keluar dari situ. Setelah berhasil keluar, barulah kami bernapas setengah lega dan mulai misuh-misuh.

Akhirnya, dianta Ayi yang mengendarai motor, saya sholat di masjid UI dengan perasaan campur aduk. Untung masih sempat.. Astaghfirullah..

Saya nggak habis pikir.. bagaimana ratusan orang tersebut bisa sholat ashar? Nggak terlihat mobilisasi sedikitpun.. dan para leader juga pembicara presentasi MLM tersebut juga selalu di depan saya..
Terlebih lagi, saya yakin mayoritas yang hadir disana penganut islam. Apakah demi sebuah presentasi tentang berjuta juta uang mengalir ke rekening anda, atau mobil keren yang bakal jadi milik anda, dapat mengesampingkan hak dan kewajiban mutlak kita? Sebagai Muslim?
Saya jadi berpikir, apakah harta sudah sedemikian menyilaukan mata para leader sehingga melupakan ibadah sholat. Astaghfirullah.. tuh kan! saya jadi subjektif!

Tapi, jujur, hal inilah yang membuat saya kecewa dan sakit hati. Demi dunia, gitu loh. Kenapa nggak sekedar diberitahukan, misalnya, dalam jeda presentasi tersebut, bahwa waktu ashar sudah tiba, dan mau habis? Berbusa-busa mereka memerkenalkan bisnis mereka, kisah sukses orang-orang yang jadi kaya raya setelah ikut bisnis tersebut, mungkin melupakan bahwa hakikat hidup kita manusia adalah beribadah kepada-Nya. Mungkin ini masalah prioritas. Maka, saya merasa beruntung hari itu pulang lebih awal.

Kenapa saya nggak menyadari juga kalau waktu sholat sudah mau lewat? Begitu hingar bingarnya acara tersebut, begitu ramainya acara, membuat saya mengalami disoriantasi waktu. Memang, hal ini juga salah saya, karena kebodohan kan keterbatasan saya, seorang fitri yang pelupa dan ceroboh.

Hingga kini, kurang lebih 3 orang berbeda yang mengajak saya ikutan bisnis yang sama. Mungkin jika saya tipe orang materialistik, saya udah ikutan dari kapan tau. Tapi, orientasi saya dalam berbisnis bukan materinya. Urgensinya, manfaatnya.. sst, bukan disini tempanya. hehe, nanti ya, cari lapak yang lain ^^

weel, itu ceritaku. apa ceritamu? CMIIW
Saturday, July 2, 2011

postheadericon Jalanan ^^

Bismillahirrahmanirrahim.

Kadang-kadang kalo lagi di jalanan pas bawa motor (baca; mengendarai-- mana kuat BAWA motor?? :P), sering banget ngelamun.  Seringnya sih ngelamun pas lagi jalan pelan, sekitar 30-40 lah. Tapi pernah, pas di Jalan Juanda yang lenggang dan lempeng, ngelamun di kecepatan 60-80/jam. Rasanya kayak melayang. Tau-tau, ada kijang merah mendadak nge-sein kiri trus main belok aja ke kiri (pom bensin). Selama kira kira dua puluh detik itu, untung masih sempet ngerem, dan kijang itu juga nggak mau ngalah. Untung masih sempat.

Yang paling menyebalkan menurutku kalo cewek yang bawa motor. Mereka lebih ngebut dari cowok, lebih nekat, dan suka ngeselin. Well, aku juga perempuan, dan itu lebih melipatgandakan kesan buruk bahwa kalo cewek suka ngeselin di jalanan.

Nggak semua cewek, tentu, tapi ada beberapa cewek yang begitu. Pernah, waktu itu jalanan nggak gitu rame, dan arah lawan kosong. Karena waktu itu rada buru-buru, kusalip aja dua motor didepan. Wong jalanan depan juga kosong, dan nyalipnya juga gak cepet-cepet amat. Eh tiba-tiba, salah satu motor yang kusalip (yang bawa cewek, naik matic) langsung nyalip balik. Awalnya gak gitu peduli, lagian jalanan juga lagi kosong.. sampe pas ada jalanan yang rusak, dan cuma jalur kanan (jalur lawan) yang masih rata, aku salip dia balik, setelah liat jalanan depan cuma ada motor dan masih jauh. Eh, matic itu langsung nyalip balik dengan kecepatan tinggi, padahal dia di jalan yang rusak, trus kayak mau nyalip aku balik. Kasih daaah tuh, dia. Dan setiap aku nambah kecepatan atau ambil ancang-ancang mau nyalip dia, dia langsung ngalingin dan makkin ngebut. Lah, mba, siapa juga yang mau balapan? Akhirnya kupelanin dan biarin dia duluan, biar puas.. juga nggak bikin panas, hehe.

Satu lagi, cewek-cewek yang ngeselin, bawa motor (biasanya sore atau siang), nggak pake helm, pake celana hot pants, trus boncengan bertiga. Udah gitu, ketawaa terus sepanjang jalan! Heran dah, apa yang lucu, siapa yang ngelawak, coba?  Jalannya juga ngebut, lagi. Kalo keluar gang atau mau belok ke gang suka nggak nghasih sein, dadakan.

Jalanan itu seru, nantangin, unpredictable.
Jalanan seperti sebuah simulasi hidup, berkelok-kelok dan banyak ujian. Penuh aturan, saling berlomba, bahkan bermain kotor. Harus tau kapan nge-gas dan ngerem, nyalip dan belok harus ada aturannya. Kadang, ban bocor atau kempes sehingga kita harus beristirahat memulihkan kondisi. Sparepart kendaraan juga harus dirawat, bahkan diganti. Ada rambu yang mesti dipatuhin, kalo nggak bakal chaos seperti di perempatan pasar lama-sawangan-pitara.

Ada juga yang celaka, ditabrak, menabrak, mental, terlindas, dan macamnya. Ada yang karena salahnya sendiri, maupun kesalahan pengguna jalan lainnya (perbuatanmu, dosamu, mungkin merugikan orang lain juga!).