About Me

My Photo
Fitri Nusya
a sanguine girl. an art, cat, and culinary enthusiast.
View my complete profile

Followers

PITRINUSYA2011. Powered by Blogger.
Sunday, July 10, 2011
Sebaaaal >.<
Jangan sampai saya bergabung dengan GAM nih. Ups, bukan Gerakan Aceh Merdeka yang suka bawa-bawa senjata itu, tapi GAM alias Gerakan Anti MLM.
 Jangan deh, soalnya ibu saya adalah salah satu penggiat MLM, tapi MLM syari'ah, dengan konsep yang sama sekali berbeda daripada MLM konvensional. MLM ini.. ah, sudahlah, nanti aja kita ngomongin MLMs-nya.

Kemarin seoran kawan, sebut saja Sisi, mengajak saya menghadiri suatu acara di sebuah resto besar, di Margonda. Karena waktu itu memang sedang ada waktu luang, saya ngikut deh. Padahal sih nggak dikasih tahu dari awal, itu acara apa. Tapi karena didorong faktor-faktor seperti bosen dirumah, dan yang ngajak adalah kawan gaek (dari es empe sampe kuliah), ya sudah, berangkatlah.

Ternyata ada seorang lagi yang mendapat ajakan serupa dari Sisi. Teman satu jurusan saya, kita sebut dia Ayi. Kami memadu janji untuk bertemu (asiiik) di sebuah tempat sekitar pukul setengah dua GMT +7.00. Setelah semua kumpul,  Sisi memandu kami menuju resto tempat diadakannya acara.

Saya dan Ayi masih bertanya-tanya, sebenarnya ada acara apa. Kenapa rasanya rahasia banget. Jangan jangan oh jangan begadang nih. Apasih. Dan semakin lama resto itu makin ramai, mungkin sekitar 200 orang lebih memadati resto tersebut. Kami belum memasuki tempat acara, masih berleleran nunggu diluar. Tiba-tiba ada seorang cowok yang menyapa saya. Kejadiannya mungkin kayak di sinetron. Nggak deeeng..

"Hai, Pit."
"Eh.. lho, kok lu bisa disini?" Saya kaget. Kirain oh kirain, siapa yang nyapa. Ternyata seorang teman sma dan kuliah, anak jurusan tetangga. Mari kita sebut dia Ryan.
"Hehehe.. gak nyangka Pitri mau dateng.. siapa yang ngajak?"
"Si Sisi. Emang ini acara apaan sih? Gue juga nggak dikasih tau.."

Lalu kami terlibat orolan basa basi, daripada bengong nggak jelas kayak si Ayi. Ayi ini memang orang yang gampang bosan. Hehe, piss ya, Yi. Ryan akhirnya ngobrol sama Sisi dengan seru. Karena ngomongnya didepan saaya, mau nggak mau ya kedengeran.

"was..wess.woss.. downline lu berapa?"
"woss.. anak elektro belum ada yang di prospek.."
Was.. wes.. upline..woss"
"bonus gue..wos woss.."

TING! (lampu nyala)
Oalah. setelah mencerna penggalan-penggalan barang bukti serta mengolah TKP, paham dah saya. Ternyata ini acara presentasi bisnis MLM gitu deh. Pas saya bisikin si Ayi, dia malah melengos.

"Males geeela gue.."
"He eh," sahut saya.
"mana laper.."
"He eh,"
Dan kami sama-sama bertampang bete. Tapi segera ganti tampang (??), karena nggak boleh bertampang masam sama sodari sendiri, paham ente?

Setelah satu jam setengah(!!!), akhirnya pintu dibuka dan kami boleh masuk. Sisi menuntut agar saya dan Ayi duduk didepan. Gulp. Gak masalah sih, saya suka suka aja duduk didepan. Tapi, kan keluarnya jadi susah.

Dan.. di dalam pun, masih nunggu lagi. Ternyata pesertanya bauanyak, jadi kita nungguin panitia ngatur peserta dan ngakalin gimana caranya peserta kebagian duduk semua. kira-kira dua puluh menit terbuang kemudian. Tampang Ayi makin asem aja diliat. Boleh nih ngerujak. haha.

Singkatnya, acara dibuka oleh duo Mc yang (katanya) heboh dan dahsyat. Screen di depan mulai menampilkan, "SELAMAT DATANG DI PRESENTASI BISNIS PT (tiiiit) INDONESIA."
Setelah heboh heboh tepuk tangan dan neriakin jargon, mulailah presentasi itu.

Ini bukan pertama kali saya diprospek untuk ikutan MLM. Jadi kurang lebih taulah.  Memang, MLM kali ini berbeda sama MLM-MLM yang lainnya. Kalau MLM lainnya menekankan pada penjualan dan tutup point, MLM yang ini lebih fokus ada pengembangan jaringan. Sistemnya juga bukan bonus per bulan, melainkan per hari.

Karena tadi kami datang jam 2 kurang dan acara baru dimulai jam 3 lewat, hari sudah semakin sore sementara acara masih belum masuk ke inti. Dengan menyabar-nyabarkan hati, saya  tetap mengikuti. Tapi seertinya raga aja yang masih utuh ditempat, sementara pikiran udah mulai ngelindur kemana-mana.

Ngelirik si Ayi, suram bener tampangnya. Akhirnya, saya nengok ke belakang. Masya Allah.. itu lautan orang semua. Sampai luber ke gang diantara jejeran kursi. Sampai ke atas juga.. bahkan sampai duduk di jendela. Dahsyat bener, dah.

"(gulp) Ayi, liat kebelakang deh.."
"Bujug daah.. rame banget. Gimana kita bisa keluar nih?"
Saya mengedikkan bahu. Kelihatannya memang tak ada spasi untuk lewat.

Karena benar-benar bosan tingkat dewa, saya memutuskan online via hape. Dan, barulah saya lihat jam.
Doeng. Jam lima lewat !
"Ayi, ente lagi sholat nggak?"
"Kaga mpit. Emang ente sholat?"
"Sholat! liat dah jam berapa sekarang.."

Tulilit, si Sisi sms.
-kalian mau pada sholat ashar nggak?-

Yaampun.. kenapa juga ditanya. Sholat kan bukan kemauan, tapi kewajiban!
Segera saya balas sms Sisi dengan nada mendesak.
-Iyalah! udah jam berapa ini? Sholat dimana nih?"-

"Aduh gimana dong Yi.."
"Sabar-sabar mpit.."

Nggak lama, Sisi balas.
-Keluar aja..-

Ngek. Saya nengok lagi ke belakang, ke kerumunan manusia ini. Lewat mana keluarnya coba?
"Ayi, gimana nihh.."
"Udah mpit, ayo kita keluar.."
"lewat mana coba keluarnya? masa kita nginjek-nginjek orang?"
Ayi tampak bingung juga. Setelah kami mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan, didesak waktu juga, akhirnya kami memutuskan nekat menerobos orang-orang itu!

Ugh, mana duduk paling depan. Jadi pusat perhatian ratusan orang-orang pas kita berdiri dan bermisi-misi. Dan ternyata benar, lumayan sulit keluar dari situ. Setelah berhasil keluar, barulah kami bernapas setengah lega dan mulai misuh-misuh.

Akhirnya, dianta Ayi yang mengendarai motor, saya sholat di masjid UI dengan perasaan campur aduk. Untung masih sempat.. Astaghfirullah..

Saya nggak habis pikir.. bagaimana ratusan orang tersebut bisa sholat ashar? Nggak terlihat mobilisasi sedikitpun.. dan para leader juga pembicara presentasi MLM tersebut juga selalu di depan saya..
Terlebih lagi, saya yakin mayoritas yang hadir disana penganut islam. Apakah demi sebuah presentasi tentang berjuta juta uang mengalir ke rekening anda, atau mobil keren yang bakal jadi milik anda, dapat mengesampingkan hak dan kewajiban mutlak kita? Sebagai Muslim?
Saya jadi berpikir, apakah harta sudah sedemikian menyilaukan mata para leader sehingga melupakan ibadah sholat. Astaghfirullah.. tuh kan! saya jadi subjektif!

Tapi, jujur, hal inilah yang membuat saya kecewa dan sakit hati. Demi dunia, gitu loh. Kenapa nggak sekedar diberitahukan, misalnya, dalam jeda presentasi tersebut, bahwa waktu ashar sudah tiba, dan mau habis? Berbusa-busa mereka memerkenalkan bisnis mereka, kisah sukses orang-orang yang jadi kaya raya setelah ikut bisnis tersebut, mungkin melupakan bahwa hakikat hidup kita manusia adalah beribadah kepada-Nya. Mungkin ini masalah prioritas. Maka, saya merasa beruntung hari itu pulang lebih awal.

Kenapa saya nggak menyadari juga kalau waktu sholat sudah mau lewat? Begitu hingar bingarnya acara tersebut, begitu ramainya acara, membuat saya mengalami disoriantasi waktu. Memang, hal ini juga salah saya, karena kebodohan kan keterbatasan saya, seorang fitri yang pelupa dan ceroboh.

Hingga kini, kurang lebih 3 orang berbeda yang mengajak saya ikutan bisnis yang sama. Mungkin jika saya tipe orang materialistik, saya udah ikutan dari kapan tau. Tapi, orientasi saya dalam berbisnis bukan materinya. Urgensinya, manfaatnya.. sst, bukan disini tempanya. hehe, nanti ya, cari lapak yang lain ^^

weel, itu ceritaku. apa ceritamu?
#no offense ya.. bukan mau ngejelekin..

0 comments: